Kamis, 01 November 2012


Biodata Singkat:
Nama: Willem Siregar Tasiam
Lahir: Pontianak, 22 Februari 1958
Alamat: Jln. Bekasi Timur IV RT 001/07 No. 9 Jatinegara Jakarta Timur
No Hp: 08179935989
Mendaki beberapa gunung sekaligus secara marathon tentu bukan perkara mudah. Kebugaran fisik menjadi salah satu hal yang harus di jaga dengan baik. Bpk. Willem Siregar Tasiman, itulah nama yang akan diceritakan pada tulisan ini. Walaupun usia pria kelahiran Pontianak ini lebih dari setengah abad beliau masih dapat melakukan pendakian marathon tersebut hingga saat ini. Salah satu prestasi terakhirnya tahun 2012, mendaki 29 gunung dengan waktu tempuh 27 hari, sungguh luar biasa!.



Sosok Willem selama ini memang tenggelam di jajaran nama-nama besar pendaki gunung elite Indonesia. Pembawaannya yang memang bersahaja membuat sebagian besar pencinta alam mengenalnya hanya sebagai panitia gerak jalan Rengasdengklok-Jakarta. Dan bukan sebagai juara tujuh kali gerak jalan tersebut.

Dalam sesi wawancara dengan redaksi mountmag, beliau bercerita awalnya mengenal dunia pendakian gunung itu karena diajak teman, naik gunung gede lewat rute Perbawati (Salabintana). “Waktu naik sempat tersesat, rupanya teman yang ngajak naik tidak hafal jalanya. Turun dari alun-alun timur menuju gunung putri pun salah jalan, mustinya belok ke kiri ini malah ambil jalu ke kanan, belakangan aku baru tahu kalau jalur itu namanya simpang Meleber dan rupanya jalur tersebut tembusnya ke Pasar Cina”, Ujar Bpk Willem.
Sebagai seorang pelopor mendaki gunung secara marathon di Indonesia, Willem terinspirasi setelah membaca bukunya Sutardjro Adi. “Dalam riwayatnya beliau pernah mendaki 7 Gunung yang ditempuh dengan waktu 25 hari. Seorang teman berkomentar, “lu juga pasti bisa, malah 2x lipatnya lu juga pasti bisa”. Akhirnya saya mencoba mendaki 16 gunung dengan target 25 hari, diakhir cerita karena data tidak mencukupi, realisasinya saya hanya bisa mendaki 14 gunung dengan waktu 20 hari”.
Perbedaan mendaki gunung secara marathon dengan mendaki gunung seperti umumnya yaitu pendakian marathon dilakukan secara berkesinambungan dan gunung yang di daki pun lumayan banyak, sedangkan yang umumnya rata-rata hanya 2 atau 3 gunung yang di daki. Dalam mempersiapkan pendakian marathon, hal ini tidak jauh berbeda dengan persiapan mendaki pada umumnya, seperti persiapan mengenal terlebih dahulu gunung yang akan di daki dan tidak kalah pentingnya juga persiapan fisik. Yang membedakan hanya kwalitas dan kwantitas dalam mempersiapkan fisik keduanya. ” Saya mempersiapkan fisik dengan berolahraga minimal 3 bulan sebelum pendakian maratahon (jogging seminggu 4 kali)”.
Beberapa prestasi pendakian marathon yang telah dilakukan Pak Willem:
  1. Tahun 2004 mendaki 14 gunung dengan waktu tempuh 20 hari
  2. Tahun 2005 mendaki 20 gunung dengan waktu tempuh 26 hari
  3. Tahun 2006 mendaki 22 gunung dengan waktu tempuh 25 hari
  4. Tahun 2007 mendaki 23 gunung dengan waktu tempuh 23 hari
  5. Tahun 2009 mendaki 24 gunung dengan waktu tempuh 24 hari
  6. Tahun 2012 mendaki 29 gunung dengan waktu tempuh 27 hari
  7. Tahun 2013 Mendaki 33 Gunung dengan waktu tempuh 31 Hari
  8.  Tahun 2014 Mendaki 40 Gunung dengan Waktu Tempuh 32 Hari
Pada tahun 2013 beliau ada rencana mendaki 36 gunung dengan waktu tempuh 30 hari. “Semoga ditahun 2013 ini saya bisa mendapatkan dukungan dana dari pihak penyandang dana/sponsor, direncanakan mendaki 36 gunung dengan waktu tempu 30 hari. Berawal dari timur (gunung Tambora) dan berakhir di barat (gunung sinabung) dengan catatan semoga ada penyandang dana yang bisa merealisasikan program saya di tahun 2013 ini.” ujar Bpk Willem sambil berharap.

2 komentar: